Nilai
ekspor Provinsi Kalimantan Timur pada Februari 2024 tercatat
US$1.766,64 juta, atau turun 9,24 persen dibandingkan dengan Januari
2024.
Ekspor
migas Februari 2024 tercatat sebesar US$167,83 juta, atau turun sebesar
44,10 persen dibandingkan dengan Januari 2024. Sementara, ekspor
nonmigas tercatat US$1.598,81 juta, atau turun sebesar 2,88 persen.Secara
kumulatif nilai ekspor Provinsi Kalimantan Timur selama
Januari–Februari 2024 tercatat sebesar US$ 3.713,10 juta, atau turun
sebesar 27,20 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun
2023.Berdasarkan
golongan barang, peningkatan nilai ekspor nonmigas terbesar pada
Februari 2024 terhadap Januari 2024 terjadi pada golongan barang bahan
bakar mineral yang naik sebesar US$92,28 juta (7,53 persen). Sebaliknya,
penurunan nilai terdalam terjadi pada golongan barang lemak dan minyak
hewani/nabati sebesar US$121,57 juta (-38,14 persen). Pada
periode Januari–Februari 2024, Tiongkok merupakan negara tujuan ekspor
utama yang memiliki peranan terbesar dengan nilai ekspor sebesar
US$1.060,31 juta (32,67 persen), diikuti India dengan nilai sebesar
US$530,42 juta (16,35 persen), dan Filipina sebesar US$288,29 juta (8,88
persen).Pada
periode Januari–Februari 2024, komoditas hasil tambang tetap menjadi
andalan ekspor Provinsi Kalimantan Timur dengan peranan sebesar 68,49
persen. Hasil industri berada pada posisi kedua dengan peranan sebesar
18,69 persen, dan nilai ekspor migas pada posisi ketiga dengan
kontribusi 12,61 persen. Tiga
pelabuhan yang memberikan sumbangan terbesar terhadap total nilai
ekspor Provinsi Kalimantan Timur pada Februari 2024 adalah Pelabuhan
Samarinda (US$537,80 juta), Pelabuhan Balikpapan (US$520,57 juta), dan
Pelabuhan Tanjung Bara (US$362,24 juta).Nilai
impor Provinsi Kalimantan Timur pada Februari 2024 tercatat sebesar
US$332,97 juta, atau turun sebesar 21,94 persen jika dibandingkan dengan
nilai impor Januari 2024. Nilai
impor nonmigas tercatat sebesar US$99,57 juta, atau turun sebesar 24,30
persen dibandingkan dengan nilai impor Januari 2024. Sementara, nilai
impor migas Februari 2024 tercatat sebesar US$233,40 juta, atau turun
sebesar 20,88 persen. Peningkatan
nilai impor nonmigas terbesar adalah golongan barang kapal, perahu, dan
struktur terapung yang mengalami kenaikan sebesar US$11,99 juta (117,43
persen). Sebaliknya penurunan nilai terdalam terjadi pada golongan
barang mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya sebesar US$25,19 juta
(-45,03 persen).Dilihat
dari peranannya terhadap total impor nonmigas pada periode
Januari–Februari 2024, kontribusi terbesar negara asal barang didominasi
oleh Tiongkok sebesar US$66,12 juta dengan peranan 28,61 persen,
diikuti oleh Jepang sebesar US$30,28 juta dengan peranan 13,10 persen,
dan Amerika Serikat sebesar US$27,15 juta dengan peranan 11,75 persen. Menurut
golongan penggunaan barang, pada Februari 2024 golongan barang konsumsi
mengalami peningkatan sebesar 13,83 jika dibandingkan dengan bulan
sebelumnya. Sebaliknya, golongan bahan baku/penolong dan barang modal
mengalami penurunan masing-masing sebesar 21,86 persen dan 23,13
persen. Neraca
perdagangan Provinsi Kalimantan Timur pada Februari 2024 mengalami
surplus sebesar US$1.433,67 juta. Neraca perdagangan sektor nonmigas
tercatat surplus sebesar US$1.499,24 juta, sebaliknya sektor migas
tercatat defisit sebesar US$65,57 juta.