Manual Tautan Peta Situs S&K
Slidebars Logo Logo Berakhlak
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Tentang BPS
      • Informasi Umum
      • Visi dan Misi
      • Struktur Organisasi
      • Tugas, Fungsi, dan Kewenangan
      • Pengolahan Data
      • Sejarah
      • Arti Logo
    • Pusat Pelayanan
    • Pengaduan
    • Program dan Kegiatan
  • Berita
  • Senarai Rencana Terbit
    • ARC Publikasi BPS
    • ARC BRS
  • Publikasi
  • Berita Resmi Statistik
  • PPID
    • Informasi Terbuka
      Berkala
      • Tentang BPS
      • Pusat Pelayanan
      • Pengaduan
      • Program dan Kegiatan
    • Informasi Terbuka
      Setiap Saat
      • Unduh
DATA SENSUS
Beranda » Kegiatan Statistik » Mengulik Data Suku di Indonesia

Sosial dan
Kependudukan

Gender

Geografi

Iklim

Indeks Pembangunan Manusia

Kemiskinan

Kependudukan

Kesehatan

Konsumsi dan Pengeluaran

Lingkungan Hidup

Pemerintahan

Pendidikan

Perumahan

Politik dan Keamanan

Sosial Budaya

Tenaga Kerja

Ekonomi dan
Perdagangan

Ekspor-Impor

Energi

Harga Eceran

Harga Produsen

Indeks Harga Perdagangan Besar

Industri

Inflasi

Input output

ITB-ITK

Keuangan

Komunikasi

Konstruksi

Neraca Arus Dana

Neraca Sosial Ekonomi

Nilai Tukar Petani

Pariwisata

Produk Domestik Regional Bruto ( Lapangan Usaha )

Produk Domestik Regional Bruto ( Pengeluaran )

Transportasi

Upah Buruh

Usaha Mikro Kecil

Pertanian dan
Pertambangan

Hortikultura

Kehutanan

Perikanan

Perkebunan

Pertambangan

Peternakan

Tanaman Pangan

Media Sosial
Facebook Instagram
Twitter Youtube
RSS FEEDS
Berita Resmi Statistik
Publikasi

Mengulik Data Suku di Indonesia

Indonesia adalah negeri yang kaya “gemah ripah loh jinawi”.Kekayaan itu tidak sebatas pada hasil alam saja, tetapi juga pada ragam suku, bahasa, agama, kepercayaan, dan adat istiadat. Misal untuk kekayaan suku bangsa, Indonesia memiliki ratusan nama suku bahkan ribuan jika dirinci hingga subsukunya. Kemajuan teknologi dan kemudahan di bidang transportasi mendorong peningkatan mobilitas penduduk. Imbas dari mobilitas penduduk diantaranya adalah mempercepat perubahan komposisi suku di suatu wilayah. Perubahan komposisi suku ini kerap menjadi potensial konflik sosial, ekonomi, maupun politik. Terkait hal itu, mengkaji data etnis menjadiurgen. Terlebih sejak tahun 1998, Indonesia mulai melaksanakan proses demokrasi dan desentralisasi.

Data suku di Indonesia pertama kali dihasilkan melalui Sensus Penduduk (SP) 1930 oleh Pemerintah Belanda. Namun di era Orde Baru, pengumpulan data ini terhenti disebabkan adanya `political taboo` yang memandang bahwa membahas suku adalah upaya yang dapat mengancam keutuhan bangsa. Baru tujuh puluh tahun kemudian, di era Reformasi, data suku mulai dikumpulkan kembali oleh BPS melalui SP2000 dan dilanjutkan pada SP2010.

Mengumpulkan data suku tidaklah mudah. Bauman (2004) mengatakan sulit mendefinisikan suku. Pada umumnya, seseorang mengidentifikasi dirinya pada suku tertentu berdasar keturunan, kebiasaan hidup, bahasa, hubungan kekerabatan, atau bahkan unsur politik. Atas dasar itu, dalam sensus ataupun survei, pertanyaan dibuat terbuka dan menerapkan self identification method, yaitusuku yang dicatat berdasar pengakuan responden. Selanjutnya, untuk memudahkan analisis data suku dilakukan koding pada setiap jawaban responden.

Dalam SP2010 tersedia 1331 kategori suku. Sejumlah 1331 kategori itu merupakan kode untuk nama suku, nama lain/alias suatu suku, nama subsuku, bahkan nama sub dari subsuku. Imbasnya, untuk menganalisis suku kerap diperlukan pengelompokan/klasifikasi ulang. Misal, pada saat menganalisis Suku Batak, perlu diidentifikasi terlebih dahulu kode apa saja yang merujuk pada sub-sub suku, subsuku, dan nama lain dari Suku Batak. Dalam SP2010, kode yang terkait dengan Suku Batak adalah Batak Alas Kluet (0015), Batak Angkola/Angkola (0016), Batak Dairi/Dairi/Pakpak/Pakpak Dairi (0017), Batak Pak-Pak (0020), Batak Karo (0018), Batak Mandailing (0019), Batak Pesisir (0021), Batak Samosir (0022), Batak Simalungun/Simelungun Timur (0023), dan Batak Toba (0024).

Selanjutnya perlu diidentifikasi apakah perlu dilakukan pengelompokan atau tidak. Detailnya, kode suku yang disediakan SP memberikan kebebasan bagi para peneliti untuk melakukan pengelompokan sesuai dengan substansi penelitiannya. Hal inilah yang menjadi nilai lebih dan kekayaan dari data suku SP2010.

Kerja sama BPS dengan Institute of Southeast Asian Studies (ISEAS) pada tahun 2013 menghasilkan klasifikasi baru yang dapat digunakan untuk menganalisis data suku SP2010. Telah dilakukan identifikasi mana saja kode yang merupakan nama lain, subsuku, dan sub-sub suku. Dihasilkan 633 kelompok suku besar dari kode suku yang tersedia dalam SP2010. Pengelompokan suku dilakukan berdasarliteratur seperti buku ensiklopedi suku maupun dari pengetahuan para jejaring yang tersebar di seluruh Nusantara.

Kerja sama BPS-ISEAS tidak hanya menghasilkan pengelompokkan suku, namun dihasilkan pula analisis suku yang tersaji dalam Buku “Demography of Indonesia’s Ethnicity”. Berdasar data SP2010, ratusan suku yang ada di Indonesia memiliki jumlah penduduk yang tidak sepadan. Suku Jawa adalah suku terbesar dengan proporsi 40,05 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Menempati posisi kedua adalah Suku Sunda sebesar 15,50 persen. Selanjutnya suku-suku lainnya memiliki proporsi di bawah lima persen penduduk Indonesia.

Dalam studi lanjutan terhadap keanekaragaman data suku SP2010, yang mana keanekaragaman diukur dengan Ethnic Fractionalize Index (EFI) dan Ethnic Polarized Index (EPOI) diperoleh EFI sebesar 0,81 dan EPOI sebesar 0,50. Tergambar bahwa Indonesia sangat heterogen/majemuk, namun tidak terpolar sehingga potensi dampak konflik cenderung rendah

Lihat Kegiatan Lain
Publikasi Kabupaten Berau Dalam Angka 2021, Penyediaan Data untuk Perencanaan Pembangunan sudah tersedia dan dapat di akses disini || Dalam rangka meningkatkan kewaspadaan terhadap resiko covid-19 di Lingkungan Badan Pusat Statistik Kabupaten Berau maka Pelayanan Statistik Terpadu selama 16 Maret - 13 Mei 2020 dialihkan ke Pelayanan Online. Silahkan kunjungi website kami untuk mencari publikasi buku atau konsultasi permintaan data di email : bps6405@bps.go.id || Ayo Sukseskan SENSUS PENDUDUK 2020 #mencatatIndonesia dengan mengisi data kependudukan anda di sensus.bps.go.id (Sensus Online) yang dilaksanakan tanggal 15 februari - 29 Mei 2020. Yuk update data kependudukanmu sekarang! || 

Badan Pusat Statistik Kabupaten Berau (Statistics Indonesia of Berau)

Jl. Mangga II, No. 53, Tanjung Redeb, Telp : (0554) 21541 Fax : (0554) 21541 Kode Pos: 77311 Email : bps6405@bps.go.id

Untuk tampilan terbaik Anda dapat gunakan berbagai jenis browser kecuali IE, Mozilla Firefox 3-, and Safari 3.2- dengan lebar minimum browser beresolusi 275 pixel.

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik

Semua Hak Dilindungi

  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Tentang BPS
    • Pusat Pelayanan
    • Pengaduan
    • Program dan Kegiatan
  • Berita
  • Senarai Rencana Terbit
  • Publikasi
  • Berita Resmi Statistik
  • PPID
    • Tentang PPID
    • Informasi Terbuka
      Berkala
      • Tentang BPS
      • Pusat Pelayanan
      • Pengaduan
      • Program dan Kegiatan
    • Informasi Terbuka
      Setiap Saat
      • Unduh
    • Informasi Terbuka
      Serta Merta
    • Informasi Tertutup/
      Dikecualikan
  • Tautan
    • Galeri Infografis
    • Tabel Dinamis
    • Istilah
    • Katalog Datamikro
    • Metadata
    • Reformasi Birokrasi
    • Master File Desa
    • SPK Online
    • Pengaduan
    • LPSE
    • Sekolah Tinggi Ilmu Statistik
    • Pusat Pendidikan dan Latihan BPS
  • Hak Cipta © Badan Pusat Statistik Republik Indonesia

Sosial dan
Kependudukan

Gender

Geografi

Iklim

Indeks Pembangunan Manusia

Kemiskinan

Kependudukan

Kesehatan

Konsumsi dan Pengeluaran

Lingkungan Hidup

Pemerintahan

Pendidikan

Perumahan

Politik dan Keamanan

Sosial Budaya

Tenaga Kerja

Ekonomi dan
Perdagangan

Ekspor-Impor

Energi

Harga Eceran

Harga Produsen

Indeks Harga Perdagangan Besar

Industri

Inflasi

Input output

ITB-ITK

Keuangan

Komunikasi

Konstruksi

Neraca Arus Dana

Neraca Sosial Ekonomi

Nilai Tukar Petani

Pariwisata

Produk Domestik Regional Bruto ( Lapangan Usaha )

Produk Domestik Regional Bruto ( Pengeluaran )

Transportasi

Upah Buruh

Usaha Mikro Kecil

Pertanian dan
Pertambangan

Hortikultura

Kehutanan

Perikanan

Perkebunan

Pertambangan

Peternakan

Tanaman Pangan